setelah lama tidak ngeblog maka ini adalah edisi percobaan
read more “Percobaan lagi”
SeNyumMu PaDa DuNia
.jpg)
kuliah itu candu, Nak!
28 Februari 2017
28 Februari 2011
perpustakaan kok sepi
Mengunjungi perpustakaan bukan soal mudah, melainkan bisa jadi hal yang sangat susah atau langka. Contohnya perpustakaan Kota Surabaya, di perpustakaan ini sangat susah dicari pengunjung. Menurut laporan beritajatim.com (28/02/2011) kunjungan ke perpustakaan Kota Surabaya hanya 300 orang. Tentu saja angka itu tidak sebanding dengan jumlah penduduk kota Surabaya yang mencapai 3 juta lebih.
Pada tahun 2010 disebutkan hanya 26% saja warga yang datang ke perpustakaan, bahkan anggota tetap perpustakaan yang tercatat hanya 5199 orang. Artinya jumlah tersebut adalah jumlah yang sangat kecil disbanding dengan rasio jumlah penduduk. Tentu saja berita ini membuat miris. Apalagi mengingat kota Surabaya adalah ibukota propinsi Jawa Timur. Kalau warga ibukota propinsinya saja gak doyan baca di perpustakaan apalagi warga daerah. Namun tentu saja tidak selalu demikian, buktinya untuk urusan kunjungan kota Surabaya masih kalah dengan kota Malang. Di Malang kunjungan perharinya mencapai 1000 orang.
Menyulap perpustakaan
Kejadian minimnya kunjungan ke perpustakaan mungkin tidak hanya terjadi di Surabaya, namun bisa juga terjadi di kota lain. Tampaknya perpustakaan harus merubah kesan yang selama ini melekat di perpustakaan. Kesan bahwa perpustakaan adalah tempat yang elit harus dirubah perlahan-lahan.
Selama ini kegiatan perpustakaan kota Surabaya selalu terkait dengan buku. Misalnya seperti pengakuan salah satu pegawainya. "Setiap harinya dari senin hingga minggu kami berusaha menggelar berbagai kegiatan mulai dari bedah buku hingga kursus singkat menjadi penulis”.
Artinya kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan adalah dari buku ke buku. Tampaknya kegiatan ini harus dimodifikasi sedikit. Perpustakaan kalau ingin dikunjungi, harus berani membuat kegiatan yang unik meskipun tetap berkaitan dengan buku. Misalnya dalam kegiatan bedah buku, hendaknya yang diundang tidak hanya penulis biasa, namun harus menghadirkan artis sebagai penulis atau pembandingnya.
Bagaimana menurut anda?
read more “perpustakaan kok sepi”
Pada tahun 2010 disebutkan hanya 26% saja warga yang datang ke perpustakaan, bahkan anggota tetap perpustakaan yang tercatat hanya 5199 orang. Artinya jumlah tersebut adalah jumlah yang sangat kecil disbanding dengan rasio jumlah penduduk. Tentu saja berita ini membuat miris. Apalagi mengingat kota Surabaya adalah ibukota propinsi Jawa Timur. Kalau warga ibukota propinsinya saja gak doyan baca di perpustakaan apalagi warga daerah. Namun tentu saja tidak selalu demikian, buktinya untuk urusan kunjungan kota Surabaya masih kalah dengan kota Malang. Di Malang kunjungan perharinya mencapai 1000 orang.
Menyulap perpustakaan
Kejadian minimnya kunjungan ke perpustakaan mungkin tidak hanya terjadi di Surabaya, namun bisa juga terjadi di kota lain. Tampaknya perpustakaan harus merubah kesan yang selama ini melekat di perpustakaan. Kesan bahwa perpustakaan adalah tempat yang elit harus dirubah perlahan-lahan.
Selama ini kegiatan perpustakaan kota Surabaya selalu terkait dengan buku. Misalnya seperti pengakuan salah satu pegawainya. "Setiap harinya dari senin hingga minggu kami berusaha menggelar berbagai kegiatan mulai dari bedah buku hingga kursus singkat menjadi penulis”.
Artinya kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan adalah dari buku ke buku. Tampaknya kegiatan ini harus dimodifikasi sedikit. Perpustakaan kalau ingin dikunjungi, harus berani membuat kegiatan yang unik meskipun tetap berkaitan dengan buku. Misalnya dalam kegiatan bedah buku, hendaknya yang diundang tidak hanya penulis biasa, namun harus menghadirkan artis sebagai penulis atau pembandingnya.
Bagaimana menurut anda?
21 Februari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)